Teknologi Hologram Bakal Menggantikan Video Call?
Tahukah kamu apa itu Hologram? Terkadang kita sering mendengar istilah ini dari berbagai film – film action terutama superhero. Teknologi Hologram adalah teknik merekam cahaya yang berada pada benda kemudian merekonstruksinya menjadi objek 3 dimensi yang seolah seperti nyata. Tentunya, kamu sudah tidak asing dengan hologram yang muncul di film Iron Man saat Ia merekonstruksi konsep dimensi waktu.
Selain itu, pada film – film aksi kita juga sering menemukan pemain merekonstruksi kota atau menampilkan miniatur kota dengan hologram. Tidak sedikit juga film yang menampilkan pertemuan dengan media hologram yang menyerupai pembicara aslinya padahal sang pembicara tak ada di tempat itu.
Poin tersebut yang dipercaya mungkin akan menggantikan video calls ke depannya. Metode hologram tentu lebih keren karena wujudnya seperti nyata meski berisi spektrum cahaya. Terlebih lagi di masa pandemi.
Teknologi Hologram jadi Solusi
Ketika CEO besar harus menghadiri konferensi yang menjadikannya sebagai pembicara utama, ia tak bisa hadir karena adalah pembatasan mobilitas oleh negara yang mengundang. CEO ini bisa mengirimkan hologram dirinya yang sedang memberikan materi dari tempatnya berada ke tempat konferensi. Sehingga para peserta merasa CEO benar – benar ada diantara mereka seperti nyata. Berbeda sekali dengan video call.
Teknologi seperti ini yang sedang diincar oleh para pakar bahkan sejak beberapa tahun lalu. Namun, menjadi semakin urgent dikarenakan Covid-19 yang menghambat pergerakan orang – orang.
Salah satu firma yang sudah mengembangkan teknologi ini ada di Los Angeles, bernama Los-Angeles-based Portl. Firma ini memiliki semacam portal setinggi 2.5 meter yang bisa mengirimkan dan menampilkan hologram manusia. Seperti yang sering kita lihat di TV, portal milik firma ini berbentuk tabung yang terbuat dari kaca dengan beberapa data komputer di dalam dan di luarnya. Mereka juga melengkapi tabung dengan speaker sehingga orang di dalam tabung tidak hanya bisa mengirimkan gambar tetapi juga suara. Skenarionya mirip dengan pidato seminar yang ingin dikirimkan melalui tempat yang berbeda.
Sistem yang terdapat dalam firma ini disambungkan menggunakan internet sehingga bisa terkirim ke orang atau tempat lain yang juga memiliki portal yang sama. Jadi, seperti mengirimkan hologram antar portal di tempat berbeda.
Hal yang paling difokuskan saat mengirimkan suara, gambar, adalah delay/buffer begitu juga dengan hologram. Hingga saat ini firma Los Angeles-based Portl bisa mengontrol portal tanpa memberikan delay yang berarti. Meski masih antar portal dan belum mencapai tahap seperti yang kita saksikan di film Iron Man, namun sudah banyak perusahaan raksasa yang mencoba menggunakannya. Seperti Netflix dan T-Mobile.
Terbayang dengan harganya untuk sistem portal seperti ini? Dengan perangkat yang masih belum seamless, harganya dibanderol bisa mencapai 45k Euro. Firma ini juga menyediakan portal untuk disewa.
Itu baru saja satu firma yang tengah mengembangkan konsep hologram. Selain Los Angeles-based Portl, ternyata Microsoft juga mengembangkan konsep serupa. Bedanya, Microsoft menggunakan konsep teknologi hologramnya untuk headset yang disebut dengan HoloLens. Hologram akan muncul ketika dua orang berkomunikasi menggunakan alat tersebut. Konsepnya tetap hologram, namun belum mendekati konsep atau skenario hologram yang kita kenal.